
jagadpos.id, Ngawi - Pusat Statistik (BPS) belum lama ini merilis angka kemiskinan di Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan data BPS, jumlah warga miskin di Ngawi sebanyak 14,7 persen dari total populasi penduduk daerah setempat.
Angka itu menempatkan Ngawi di urutan enam daerah termiskin di Jatim. ‘’Memang hingga saat ini angka kemiskinan di Ngawi masih terbilang tinggi,’’ kata Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Senin (2/3/2020).
Ony menjelaskan, Pemkab telah berupaya mengurangi angka kemiskinan melalui program yang komprehensif. Ada dua yang menjadi titik berat. Yakni, design by data dan design by reality.
Warga yang masuk kategori miskin, lanjut dia, adalah mereka yang konsumsi makan hariannya kurang dari 2.200 kalori. Variabel itu digunakan lantaran kalori identik dengan energi yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja. ‘’Maka dari itu, kami akan fokus meningkatkan konsumsi kalori warga. Salah satunya dengan pendirian dapur umum tiap daerah,’’ terangnya.
Dapur umum itu diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan makan warga miskin dengan kadar gizi, nutrisi, dan kalori yang memenuhi standar. Terutama kalangan lansia, tidak masak sendiri, dan hidup sebatang kara. ‘’Konsepnya masih digodok bersama Balitbang, Dinsos, Pemdes, Dinkes, dan beberapa dinas terkait lainnya. Kami targetkan tahun depan sudah bisa dilaksanakan,’’ ujarnya.
Ony mengakui, program bantuan kebutuhan pokok bagi keluarga miskin selama ini belum cukup untuk mengurai permasalahan kemiskinan. Termasuk program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan pangan nontunai (BPNT). ‘’Berdasarkan pantauan di lapangan, dampak dari program tersebut belum begitu signifikan,’’ ungkapnya.
Sementara, pengentasan kemiskinan melalui design by reality hingga saat ini masih dalam kajian. Sebab, banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Mulai kondisi rumah, jumlah anggota keluarga, serta beberapa indikator lainnya. (s.rud)
0 Comments