jagadpos.id, Madiun - Menurut informasi yang diterima Bupati Madiun H.Ahmad Dawami, saat ini harga eceran gula diwilayah Madiun melambung hingga Rp. 17.500, yang sebenarnya harga eceran tertinggi (HET)nya itu Rp. 12.500 memang cukup jauh perbedaannya.
Hal ini menjadikan Bupati Madiun berkunjung ke PG Pagotan dan PG. Rejoagung bersama Dinas Disperindag dan OPD terkait dan angota kepolisian dan TNI untuk melihat kondisi dan situasi dilapangan.
Bupati Madiun mengatakan bahwa dengan melihat situasi yang lagi ngetrend sekarang ini virus corona/covid19, "kita sudah lakukan antisipasi dari sisi semuanya, secara medis insyallah kesiapan ada dan juga kita siapkan dampak-dampak lainya selain medisnya, termasuk dampak ekonomi," ujar Bupati Madiun, Rabu (18/3/2020).
Lebih lanjut dikatakan, dampak ekonomi sesuai dengan laporan dari dinas perdagangan dan camat, bahwa harga gula melebihi HET, makanya kita menanyakan ke PG. Pagotan dan PG. Rejoagung. Kita sudah komit sama-sama dengan Walikota dan Forkopimda Kota/Kabupaten untuk siap menghadapi situasi ini.
Bupati Madiun memperingatkan kepada pedagang besar, "jangan main-main disini, saya tidak sepaham dengan kartel. Jangan permainkan harga dengan memperhambat stok supaya harga bisa naik, itu kan dinamakan kartel juga," urainya.
Menurutnya, harga gula naik sebelum kita siaga corona, namun semuanya bisa diprekdiksi, sehingga mudah-mudahan dengan silaturahmi harga kembali normal, "Secara stok, saya paham larinya kemana, sehingga saya peringatkan jangan macam-macam mencari keuntungan dalam situasi seperti ini," tambah Bupati Madiun.
Lanjutnya, Pemkab akan menyurati resmi, stok yang ada dipabrik gula ini. Supaya mendukung bulog menstabilkan harga diwilayah kabupaten dan kota Madiun sudah ada kesepakatan antara kita dengan Kota, karena Kabupaten yang menanam tebu dan pabriknya ada di kota.
Bupati Madiun menjelaskan, perlu diketahui PG tidak berwenang melakukan penjualan gula, namun ini sudah ada tander di jauh-jauh hari, namun PG melayani yang sudah memiliki DU, dan DU ini sudah terdata pada PG pada waktu yang lalu, sehingga pedagang-pedagang besar sudah ada di data PG.
Munurut Bupati madiun memiliki 2 pabrik gula, yaitu di pagotan dan rejoagung, "jadi luculah jika harga naik secara signifikan. Kalau diluar Madiun tidak apa mereka bermain, namun kalau di Madiun jangan, lha wong pabriknya ada disini,"tegas Bupati Madiun. (s.rud)
0 Comments